Penyusunan Instrumen Soal Asesmen Madrasah Mata Pelajaran Matematika
Penyusunan Instrumen Soal Asesmen Madrasah Mata Pelajaran Matematika |
Untuk pelajaran matematika di sini ada empat topik yang akan saya coba bicarakan diskusikan yaitu:
- bentuk asesmen
- tahapan dalam penyusunan instrumen
- instrumen assessment untuk Matematika
- Contoh Kisi-kisi dan soal asesmen Matematika
Bentuk Asesmen madrasah
Yang pertama adalah bentuk-bentuk asesment berdasarkan SK Dirjen yang tentunya Sudah Bapak Ibu baca semuanya sudah lihat semua bahwa untuk bentuk asesmen itu terbagi menjadi dua yaitu:
- Tertulis
- Non tertulis
Nanti kita akan bicara lebih banyak tentang yang tertulis. Untuk yang praktek ini lebih kepada aktivitas dari peserta didik nanti hasilnya bisa berupa hasil karya.
Misalnya kalau di Matematika itu lebih mudah dan lebih bisa diterapkan untuk praktek melihat dari situasi yang ada di sekitar bapak itu sendiri, yang paling gampang itu biasanya untuk di sekolah-sekolah itu pasti yang ada adalah Tiang Bendera, ya Nah itu bisa dijadikan objek untuk praktek untuk pelajaran untuk materi tentang trigonometri dan juga di sekitar kita tentu banyak yang bisa kita jadikan untuk penilaian sebagai penilaian praktek.
Kemudian ada istilah yang namanya penilaian portofolio. Portofolio tentunya Bapak dan Ibu sudah sangat mahir membuat portofolio yang berisikan tentang perjalanan peserta didik yang terekam dengan baik di sebuah portofolio. Di sini kita akan lebih diskusi lebih panjang tentang instrumen yang bentuknya tertulis.
Madrasah dapat memilih salah satu atau gabungan beberapa bentuk asesmen sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur.
Tahapan Dalam Penyusunan Instrumen
Tahapan-tahapan untuk penyusunan instrumen asesment Madrasah Garis besarnya adalah:
Menganalisis kompensasi dasar
Memilih materi esensial
Setelah kita membuat atau menganalisis kompetisi secara mana yang akan kita buat untuk assessment maka langkah berikutnya kita memilih materi esensial atau materi isi, tapi harapannya ini materi esensial atau inti ini kita harus melihat keseluruhannya.
Jadi kalau di matematika walaupun kita memilih, tapi ruang lingkup yang ada di Matematika itu tercover. Jadi ada aljabarnya, ada bilangannya, ada trigonometrinya, ada trigonometrinya, ada statistiknya, ada kalau di MA mungkin ada jadi semua ruang lingkup itu tercakup tinggal Bagaimana proporsional dari masing-masing jenjang.
Misalnya di MI untuk ruang lingkupnya yang paling banyak yang mana misalnya bilangan, kalau di MTS ruang lingkupnya misalnya aljabar, misalnya di MA semuanya terangkum.
Jadi ada proporsinya walaupun nanti disesuaikan dengan kebutuhan ataupun kepentingan dari KD yang akan diujikan.
Membuat Instrumen
Selanjutnya adalah tentu kita harus membuat kisi-kisi kisi-kisi yang dibuat sebelum pembuatan instrumen. Kisi-kisi formatnya berbentuk matriks yang nanti keperluannya adalah untuk merakit soal. Kemudian dari kisi-kisi ini nanti akan dibuat sebuah instrumen.
Ada tiga syarat untuk pembuatan kisi-kisi yaitu:
Kisi-kisi itu harus mencakup mencakup isi kurikulum yang akan diujikan
Jadi ruang lingkupnya tercakup di situ terekam di situ tidak ada yang ketinggalan untuk tiap-tiap ruang lingkupnya kemudian. Silakan baca lebih lanjut tentang Teknis Penyusunan Kisi-Kisi Soal Asesmen Madrasah.
Komponennya jelas
Kisi-kisi tidak ambigu. Ciri-ciri kisi-kisi yang baik adalah siapapun yang buat kisi-kisi, maka yang membuat, yang membaca kisi-kisi akan bisa membuat soalnya. Jadi kisi-kisi itu tidak hanya menjadi milik sendiri. Misalnya saya yang bikin kisi-kisi maka hanya Sayalah yang bisa bikin soalnya, sementara guru lain tidak bisa membuat, berarti kisi-kisi ini kurang rinci kurang jelas sehingga tidak dipahami oleh guru yang lain.
Membuat Instrumen Soal
Selanjutnya adalah membuat instrumen. Biasanya langkah-langkah kita tuh berbalik, dari menyusun instrumen terlebih dahulu, setelah itu baru menyusun kisi-kisi.
Nah kita budayakan untuk membuat kisi-kisi terlebih dahulu agar tujuan pembuatan instrumen kita itu betul-betul sesuai dengan yang kita harapkan.
KD yang ada, materi yang ada, semuanya terangkum dan sesuai dengan proporsinya masing-masing.
Hal ini akan berbeda ketika instrumen itu disusun terlebih dahulu, baru kemudian membuat kisi-kisinya. Itu tahapan untuk penyusunan instrumen madrasah yang bisa dilakukan.
Discussion